Kenali Jejak Panji dari Foto
KEDIRI KABUPATEN- Ingin mengenal budaya Panji? Datang saja ke pameran foto dan lukisan bertema Panji Balik Kampung di basement monument Simpang Lima Gumul (SLG) yang dibuka mulai kemarin pagi (25/3).
Pameran yang digelar dalam rangka hari jadi Kabupaten Kediri ke 1.212 tersebut bisa disaksikan hingga Minggu malam (27/3). “Kami juga ingin melihat bagaimana legenda Panji ini direspon pengunjung,” kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Sampurno.
Sampurno mengatakan kalau pameran terdiri dari empat foto rangkaian cerita dan 26 foto tunggal. Menariknya, bukan saja foto tentang kisah Panji di Jawa tetapi juga luar Indonesia.
Seperti foto yang menampilkan tarian Lakhon Nai di Thailand. Di dalam foto tersebut, penari Lakhon Nai semuanya perempuan. Ceritanya mengisahkan Inao dan Chintara. Yakni cinta pertama Inao atau Panji sebelum bertemu Butsaba atau dikenal sebagai Galuh Candrakirana. “Ini merupakan salah satu siklus Panji yang hanya dimainkan di istana raja Thailand,” katanya.
Dari foto-foto yang dipamerkan tersebut, semua pengunjung bisa memahami jejak penyebaran Panji yang berkembang sejak Majapahit. Apalagi Panji ditampilkan dengan wujud masyarakt biasa, pelayan, prajurit, bangsawan dan terutama Pangeran Panji.
Sampurno berharap dari pameran fotografi yang berlangsung selama tiga hari itu, pengunjung bisa lebih memahami jejak-jejak Panji. Mulai potret relief, tarian, topeng, hingga wayang.
Salah satu pengunjung, Lia Washita, 23, siswa Kampung Inggris dari Cilacap, Jawa Tengah memberi apresiasi ada pameran fotografi yang mengangkat sejarah budaya. “Sangat edukatif , Mas,” ucapnya.
Meski berniat hanya melihat hasil fotograpi, namun dia tak menyangka konsepnya sangat apik. Salah satu yang diperoleh dari jalan-jalan ke monumen SLG adalah mendapat sesuatu yang baru. “Kalau tidak ada foto ini mungkin saya tidak tahu,” kata Lia sambil melihat foto Lakhon Nai.
Tak hanya budaya, rangkaian perayaan Ulang Tahun Pemkab ke 1.212 juga memamerkan produk unggulan daerah. Seperti Festival Aneka Buah atau Kelud Fruits Festival (KFF) 2016 yang digelar di area parkir bawah wisata Gunung Kelud, kemarin.
Sejumlah buah unggulan dan unik dengan mudah ditemukan di festival ini. Ukuran buah jumbo hingga varietas yang jarang ditemukan. Seperti papaya jumbo, nanas, alpukat, belimbing, durian dan lainnya. Ada pula rambutan tanpa biji, alpukat dan duku biji kecil.
Festival kemarin dibuka langsung oleh Bupati Kediri Hariyanti Sutrisno. “Varietas yang unggul dan baru akan segera kami tangkarkan,” terang Haryanti. Selanjutnya, varietas tersebut akan disertifikatkan.
Sementara Camat Ngancar Slamet Ngaseri mengatakan kalau kegiatan ini digelar sebagai salah satu tambahan daya tarik wisata Gunung Kelud. “Ini bukti kalau Kediri kaya produk unggulan, jadi tidak perlu impor,” tegas pria yang juga penanggungjawab kegiatan tersebut. (rq/ik8/dea)