Artikel

Studi: Anak yang Lahir Prematur Harus Dapat Perlakuan Khusus di Sekolah

 

London, Berdasarkan penelitian, anak yang terlahir prematur lebih dirugikan saat tumbuh dewasa. Mulai dari kemampuan membaca dan berhitung yang tidak lebih baik dari teman-temannya hingga diprediksi berpenghasilan lebih rendah.

Dalam laporan terbaru yang dibuat Nuffield Foundation diungkapkan, anak-anak yang lahir prematur harus mendapatkan ‘perlakuan khusus’ agar si anak dapat berkembang seperti halnya anak yang lahir full term atau tepat waktu.

Peneliti mengatakan ada banyak tantangan yang dihadapi anak-anak ini. Pertama, 8 dari 10 guru di sekolah dasar tidak mendapatkan pemahaman terhadap kondisi psikis dan mental anak-anak ini. Sebagian besar memperlakukan mereka tak ubahnya anggota kelas yang lain.

Si anak sendiri terpaksa masuk ke kelas yang diisi oleh anak-anak yang usianya satu tahun di atas mereka, jadi mereka harus berjuang untuk bisa menyesuaikan diri. Bila dirata-rata, di tiap kelas biasanya akan ada dua anak yang lahir prematur. Demikian seperti dilaporkan Telegraph.

Sebelumnya penelitian dari Amerika mengungkap, bayi-bayi yang lahir prematur belum memiliki sistem pendengaran yang baik karena sistem pendengaran mereka belum berkembang baik, tetapi mereka keburu lahir.

Hal ini diperburuk dengan kondisi rumah sakit yang bising saat mereka lahir, sehingga si bayi tidak pernah benar-benar bisa berkonsentrasi dengan baik.

“Kami merekomendasikan agar anak-anak yang lahir sebelum usia kandungan 34 bulan mendapat follow-up setelah dipulangkan. Intervensi ini dibutuhkan agar mereka mendapatkan start yang optimal dengan karir sekolah mereka,” tandas Prof Dieter Wolke dari University of Warwick yang ikut terlibat dalam studi ini.

Di sisi lain, peneliti mengungkap bahwa menunda masuk sekolah juga tidak banyak membantu. Anak-anak prematur yang masuk sekolah satu tahun lebih lambat dari anak-anak seusianya tidak menunjukkan performa atau pencapaian akademik yang lebih baik dari anak yang masuk sekolah tepat waktu.

Wolke juga meminta agar para guru mendapatkan pelatihan khusus untuk menghadapi anak-anak yang lahir prematur semacam ini.

“Kalau perlu ada metode mengajar dan pendekatan baru yang dikembangkan untuk memfasilitasi anak-anak dengan kebutuhan pendidikan dan sosial yang berbeda ini,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *