ASI Eksklusif Tapi Bobot Anak Tak Naik Signifikan? Bisa Jadi Ini Sebabnya

Jakarta, Standar kenaikan berat badan pada bayi yang hanya diberi ASI sampai usia 3 bulan yaitu 600-1000 gram per bulan, sedangkan pada bayi usia 4-6 bulan, kenaikan berat badannya sekitar 450-600 gram. Namun, saat bayi sudah diberi ASI eksklusif, tapi bobotnya tak kunjung naik sesuai dengan rekomendasi. Apa penyebabnya?

“Penyebab ASI nggak menaikkan berat badan anak paling jelas sih volumenya tidak cukup. Tapi pengamatan saya di lapangan, ibu-ibu yang suka makan daging bayinya lebih gemuk, mungkin kandunagn fat di ASI-nya lebih tinggi,” tutur dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA dari RS Bunda Jakarta.

Wanita yang akrab disapa dr Tiwi ini mengatakan, berdasarkan riset dari RS Cipto Mangunkusumo, diketahui bahwa kualitas ASI masing-masing ibu berbeda. Kualitas ASI di sini merujuk pada komposisi ASI yang terdiri dair air, protein, dan lemak.

“Yang patut diingat, kalau mau menyusui, gizi ibu harus baik. Sejak remaja sudah harus baik gizinya supaya kelenjar susu itu tumbuh. Saat hamil asupan nutrisinya juga harus bagus,” kata dr Tiwi saat berbincang dengan detikHealth baru-baru ini.

Terkait kuantitas, kadang ibu pikir setiap menyusui, akan banyak produksi ASI-nya. Padahal, menurut dr Tiwi kuantitas ASI tidak hanya dipengaruhi oleh proses menyusui. Sebab, asupan gizi dan nutrisi ibu yang seimbang tetap harus diperhatikan. Dikatakan dr Tiwi, seimbang yakni semua komponen yaitu karbohidrat, protein, lemak, buah, sayur, air, dan mikronutrien harus ada dan diasup dalam jumlah seimbang.

dr Tiwi menambahkan, patut diingat para ibu bahwa konsumsi makanan yang bervariasi juga memberi sensasi rasa pada bayi, melalui ASI. Sehingga, nantinya si anak akan ahu banyak rasa. Selain asupan gizi yang seimbang, perhatikan pula waktu istirahat ibu menyusui.

Ketika ibu sakit atau lelah secara fisik misalnya karena bekerja, produksi ASI-nya pun turun. Sehingga, untuk produksi ASI yang mencukupi, ibu perlu memperhatikan asupan gizinya, jumlah jam istirahat, kemudian kondisi fisik serta psikisnya.

Pemberian Hindmilk

Ketika pemberian ASI tidak cukup menaikkan bobot bayi, maka untuk menaikkan bobot bayi yang kurus, perlu dinaikkan kadar lemak yang bisa diasup bayi dari ASI, demikian diungkapkan dr Tiwi. Jika seperti itu, biasanya dokter akan mengakali dengan menaikkan volume ASI.

Dicontohkan dr Tiwi, misal di 1 liter ASI terdapat kandungan lemak 0,5, maka volume ASI dinaikkan menjadi 2 liter supaya lemaknya bisa 1. Kemudian, bayi juga diberi ASI perah di mana ASI perah terdiri dari hindmilk (umumnya di bagian atas) dan foremilk (di bawah).

“Foremilk itu keluar di awal dan 80 persen berisi air, tapi di situ ada juga hindmilk yang kaya akan lemak, meskipun dikit. Kalau pada bayi yang bobotnya nggak naik, sebelum menyusu perah dulu ASInya supaya dia dapat hindmilk. Jadi kita akalin dengan main di volume karena kita nggak tau fatnya berapa,” kata dr Tiwi.

Lagipula, jika ibu diberi tahu kadar lemak dalam ASI-nya sedikit, hal itu menurut dr Tiwi justru membuat si ibu down. “Jadi biasanya saya tidak begitu membahas kualitas supaya ibu tetap nyaman, tapi kita mainnya di volume,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*