KUPANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan penandatanganan Nota kesepahaman (MoU) dengan PT. PLN wilayah NTT untuk membantu proses Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di 32 sekolah di NTT.
“Kerjasama dengan pihak PLN sudah kami lakukan, yang isinya meminta PLN menjaga daya listrik agar tidak terjadi pemadaman saat UNBK berlangsung,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Peter Manuk di Kupang, seperti dilansir Antara, Senin (21/3/2016).
Menurut Peter, hal ini perlu diantisipasi agar tidak menggangu kegiatan UN para siswa saat hari H. Di samping itu, 32 sekolah yang menyelenggarakan UNBK itu juga nantinya akan disiapkan genset yang berfungsi untuk mengantisipasi pemadaman listrik secata tiba-tiba.
“Namun kami berharap agar masalah listrik tidak menggangu aktivitas ujian para pelajar yang akan berlangsung pada 4-7 April,” tuturnya.
Selain dengan PLN, Disdikbud NTT juga telah menjalin kerjasama dengan pihak Telkomsel untuk menjaga kestabilan internet saat ujian berlangsung. Peter mengatakan, pada umumnya semua sekolah yang mengikuti UNBK telah menyatakan diri siap untuk menyelenggarakan ujian semi online tersebut.
Terkait kesiapan tersebut, SMA (Katolik) Giovanni yang menjadi satu-satunya SMA di Kota Kupang menyatakan kesiapannya untuk menyelenggarakan UNBK. “Pada Desember 2015 kami sudah lakukan try out menggunakan komputer, Februari lalu sudah melakukan simulasi, dan tinggal pemantapan saja,” kata Kepala Sekolah SMA Katolik Giovanni, Romo Yasintus Efi, Pr.
Pada awalnya, Yasintus mengaku pihaknya sedikit mengalami kesulitan dalam hal fasilitas. Namun seiring waktu berjalan, sedikit-demi sedikit komputer serta sejumlah laptop ditambah untuk menyukseskan UNBK tersebut.
(rfa)